19 February 2013

Muara Tae 17 - salam sambungan lagi

Nonette, yang sementara Hendaru merenungi nasib dengan sigap telepon sana-sini untuk menggalang dukungan legal dan ACT NOW untuk Muara Tae, sebagaimana nampak dalam foto yang terlampir di email sebelum ini.

Rukka, semua akan terjadi pada waktunya, Ukka, termasuk roman dan romansa.

Ejhon, punya banyak ilmu dari hasil nyantri di sebuah perguruan, moga-moga segera terterapkan di Muara Tae, biar bisa segera jadi "duwit" atau "do it!".

Nanang, serius dong kalau mau bikin komik atau film yang tidak serius tentang Muara Tae!

Pandit, maaf, Mas, aku kurang paham maksud Panjenengan.

Abu, kordinat-kordinat-kordinat.

Agung, janji terus....

Nawa, sebagai buto ijo kayaknya Bapak yang pali bisa mengimbangi keseraman perusahaan tambang dan batubara, nih.

Yuyun, latihan terus kapan manggungnya nih?

Alex dan Wawan, rencana berikutnya adalah kita perkenalkan classic rock dan blues ke MuaraTae ya! Supaya ada hiburan baru untuk Pak Asuy, Ibu Laiyen, Beliau, Ibu Maria Apung (78), Bapak Mantan Ketua Adat dan lain-lain. Sementara itu, biarlah Pak Petinggi, Saipul (asli Benuaq), dan lain-lain pemuda-pemudi sana menikmati lagu-lagu remaja masa kini di HP mereka.

(selesai. maaf kalau ada yang kelupaan gak dapat salam)

N.B. Situasi di Muara Tae saat ini semakin meruncing dan teman-teman kita di Muara Tae secara khusus meminta dukungan berupa bantuan hukum. Saya berharap teman-teman yang pengacara atau berkompeten dalam bidang hukum untuk segera  mengulurkan tangan dan turut membantu.

No comments: