18 February 2013

Muara Tae 10 - tips and tricks

Mengakhiri perjalanan ke Muara Tae, dengan lesson learned yang ada aku bermaksud menawarkan saran dan tips berikut ini bagi siapapun yang bermaksud berkunjung, berwisata, berperang, berliburan ke Muara Tae:
  1. Membangun saling kepercayaan dengan masyarakat setempat.  Hal ini sangat penting karena di daerah ini tidak ada ATM atau fasilitas debet sehingga apabila kita kehabisan uang kita harus bisa meminjam dari orang-orang galia Muara Tae itu.  Tapi dalam hal ini juga harus hati-hati karena kita bisa masuk ke dalam jebakan utang.  Contohnya waktu aku membayar utang Rp 100 ribu ke Beliau itu, dia malah kembalikan Rp 40 ribu. Berarti yang waktu sebelumnya aku minum beberapa gelas madu di rumahnya itu belum terbayar lunas.  Padahal madu itu adalah madu paling enak sedunia, warnanya seperti bimoli dan harganya Rp 200 ribu per liter.
  2. Memahami (atau pura-pura tertarik pada) ilmu-ilmu biologi atau antropologi.  Soalnya mereka itu punya kebiasaan tiba-tiba menunjuk sesuatu dan menjelaskan namanya dalam berbagai bahasa, manfaatnya, sejarahnya, kegunaannya untuk adat, legendanya, roh penunggunya, dan seterusnya. Mereka mungkin akan tersinggung atau curiga kalau kita tidak menunjukkan ketertarikan (wajar sih sebenarnya karena sudah capek jalan) dan mencatatnya di buku-buku tulis kecil yang kita bawa kemana-mana itu.
  3. Harus cool dan bisa pasang “poker face”.  Ini penting supaya kita tidak dianggap kagetan atau gumunan (mudah terkejut) atau gampang naik darah.  Jadi apabila mereka bilang “jalan kakinya 2 jam saja” atau “jaraknya hanya satu kilo meter kok” kita harus tetap tenang, cool, dan tidak menunjukkan kekhawatiran, ketakutan, atau bahkan kemarahan karena kenyataannya tidak seperti itu.
  4. Harus lucu.  Alasannya begini: sudah setiap hari orang-orang yang datang ke mereka, yaitu dari perusahaan, dinas-dinas pemerintah, polisi, babinsa, surveyor, konsultan, dan lain-lain selalu bertampang serius dan bicara tentang hal-hal yang menyeramkan seperti bongkar hutan atau gusur kampung atau penjara atau uang bermilyar-milyar atau pilkada.  Jadi kalau kita juga datang dengan tampang serius dan profesional maka bisa-bisa mereka mengusir kita dan berkata, “buat apa datang kalau tidak ada perubahan.”
  5. Harus pintar nyanyi.  Soalnya mereka suka mengikat orang yang nyanyi dengan nada sumbang di pohon depan rumah.  Namanya juga orang galia Muara Tae...
  6. Harus kuat makan.  Mereka ini kurus-kurus, jadi mereka suka tersinggung kalau tahu ada orang yang ikut program diet karbohidrat, diet berdasarkan golongan darah, diet lemak, atau diet apapun. 
  7. Kalau bisa yang datang adalah yang berkacamata.  Kalau ini adalah supaya tidak terlalu ketahuan apabila ketiduran atau ngalamun saat mereka bicara panjang-panjang tanpa nada tanpa pangkal tanpa ujung sampai larut malam.
  8. Simpan lagu-lagu remaja masa kini di HPmu.  Ini terutama bila yang datang masih lajang.  Ini akan sangat menyenangkan dan bisa mengambil hati gadis-gadis remaja di sana (SD sampai SMA).
  9. Harus sering mandi.  Klulut, serangga yang terbang dan banyak sekali di hutan, suka sekali dengan bau keringat. Istilahnya: You just won’t survive klulut!
  10. Harus bisa melihat dalam kegelapan.  Hal ini berlaku baik secara literal, yaitu supaya tidak nabrak-nabrak atau tersandung di malam-malam tidak ada listrik, maupun secara non-literal, yaitu supaya kita bisa melihat hal-hal yang lucu dan menyenangkan di dalam situasi yang penuh kesedihan atau kesuraman, dan menemukan terobosan-terobosan baru di dalam persoalan yang seperti tidak ada solusinya.
  11. Berkaitan dengan baterai HP atau laptop, saya menyarankan tidak usah buru-buru beli yang bagus dan tahan lama karena toh sebentar lagi kita akan beli genset kecil itu.
  12. Jangan mau kalau ditawari nyetir motor.  Orang-orang galia Muara Tae ini ada kecenderungan menjadikan “jatuh dari motor” sebagai berita besar yang diketahui seluruh kampung bahkan kabupaten.
  13. Jangan mau kalau diminta mendatangi camp perkebunan sawit.  Aku curiga mereka sengaja mengerjain soalnya mereka happy banget ndengerin orang jawa medok bicara dengan orang jawa medok lainnya.
  14. Jangan terlalu banyak keluarkan gagasan, rencana atau informasi yang penting.  Hal ini didasari pada kecurigaanku yang belum terjawab tentang laptop Pak Petinggi, baterainya tahan lama sekali dan fasilitas atau kemampuan-kemampuan lain laptop itu masih sangat misterius.

Catatan:
Setelah yang ini aku berharap bisa menulis yang serius, sistematis, penuh kemampuan manajerial dan leadership, soalnya kemarin-kemarin selama di Muara Tae harus berusaha keras agar lucu dan senang, mengingat lesson learned di atas.

No comments: