Sajak tentang Sengon dan Kita Cerita hari-hari ini adalah tentang pesta Obama krisis finansial global peperangan di Jalur Gaza pergolakan iklim dan cuaca caleg capres dan politik pemilihan umum lelucon hukum hak asasi manusia yang sedang dipentaskan dimana-mana. Tapi hari ini kita bertemu di sini Dan bicara tentang pohon-pohon sengon yang sederhana itu Yang tidak pernah berpura-pura menjadi jati, mahoni, atau meranti. Tentang sengon itu, Kita bicara tentang menggelar terpal di bawah tegakannya dan mengumpulkan biji-bijinya di bulan November saat puncak musim buahnya Kemudian kita menjemur biji-biji itu empat hari sampai terbuka polongnya, kering dan merekah Kita akan memasukkannya ke dalam karung dan merontokkan benih-benih itu Menurunkan kadar airnya sampai enam atau tujuh persen Menyemaikannya di lapangan yang datar Kita akan sediakan air untuknya sepanjang tahun Kita akan siapkan tanah yang subur dan ringan, tidak liat, tidak berbatu berkerikil Kita akan membuat bedengan, dan menanamnya di bulan Januari dimana hujan akan menghidupi sengon-sengon itu. Kita akan merawatnya Kita akan mendangirnya Kita akan memupuknya Kita akan menjaganya dari ulat kumbang, lalat daun, jamur akar merah, dan lain-lain penyakitnya. Dan kita akan selalu berharap dan percaya akan memanennya suatu saat nanti. Sengon-sengon yang sederhana itu, bukan jati-mahoni-meranti. (Pekandangan-Lampung, Januari 2009)
23 January 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment