Sajak tentang Sengon dan Kita
Cerita hari-hari ini
adalah tentang pesta Obama
krisis finansial global
peperangan di Jalur Gaza
pergolakan iklim dan cuaca
caleg capres
dan politik pemilihan umum
lelucon hukum
hak asasi manusia yang sedang dipentaskan dimana-mana.
Tapi hari ini kita bertemu di sini
Dan bicara tentang pohon-pohon sengon yang sederhana itu
Yang tidak pernah berpura-pura menjadi jati, mahoni, atau meranti.
Tentang sengon itu,
Kita bicara tentang menggelar terpal di bawah tegakannya
dan mengumpulkan biji-bijinya di bulan November
saat puncak musim buahnya
Kemudian kita menjemur biji-biji itu empat hari sampai terbuka polongnya, kering dan merekah
Kita akan memasukkannya ke dalam karung dan merontokkan benih-benih itu
Menurunkan kadar airnya sampai enam atau tujuh persen
Menyemaikannya di lapangan yang datar
Kita akan sediakan air untuknya sepanjang tahun
Kita akan siapkan tanah yang subur dan ringan, tidak liat, tidak berbatu berkerikil
Kita akan membuat bedengan, dan menanamnya di bulan Januari
dimana hujan akan menghidupi sengon-sengon itu.
Kita akan merawatnya
Kita akan mendangirnya
Kita akan memupuknya
Kita akan menjaganya dari ulat kumbang, lalat daun, jamur akar merah, dan lain-lain penyakitnya.
Dan kita akan selalu berharap dan percaya akan memanennya suatu saat nanti.
Sengon-sengon yang sederhana itu, bukan jati-mahoni-meranti.
(Pekandangan-Lampung, Januari 2009)
Read More...